BELGRADE, KOMPAS.com - Anggota kelompok ultra-nasionalis Serbia, Jumat (30/11/2012), melakukan aksi bakar bendera Uni Eropa, AS, NATO dan Kosovo.
Aksi ini dilakukan karena mereka kecewa dengan keputusan pengadilan PBB yang membebaskan mantan pemberontak etnis Albania, Ramush Haradinaj dari tuduhan kejahatan perang terhadap warga Serbia.
Berkumpul di depan kantor Presiden Serbia di pusat kota Belgrade, beberapa ratus pendukung Partai Radikal Serbia (SRS) mendesak pemerintah Serbia membatalkan niat bergabung dengan Uni Eropa sebagai protes atas hasil pengadilan PBB itu.
Pada Kamis (29/11), Pengadilan PBB membebaskan Haradinaj, mantan PM Kosovo dan komandan pemberontak Tentara Pembebasan Kosovo (KLA), dan dua rekannya dari tuduhan melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap warga sipil Serbia dalam perang Kosovo 1998-1999.
"Kami tidak menyalahkan para hakim di Den Haag, namun kami menyalahkan mereka yang memberi perintah dan mereka adalah AS, Uni Eropa dan NATO," kata seorang petinggi SRS, Natasa Jovanovic.
Di bawah pengawasan ketat polisi, para peserta unjuk rasa mengibarkan bendera Serbia dan bendera sekutu tradisionalnya, Rusia.
"Kami tak ingin menjadi anggota Uni Eropa," demikian bunyi salah satu spanduk yang dibawa pengunjuk rasa.
Pengunjuk rasa lain membawa poster pemimpin SRS Vojislav Seselj, yang juga diadili di Den Haag atas perannya dalam Perang Balkan pada 1990-an.
Pengunjuk rasa juga meneriakkan nama salah satu komandan perang Serbia Bosnia, Ratko Mladic, yang kini tengah diadili terkait tuduhan genosida yang dilakukan dalam Perang Bosnia 1992-1995.
Pembebasan Haradinaj terjadi kurang dari dua pekan setelah dua jenderal Kroasia divonis bersalah melakukan kejahatan perang terhadap warga sipil Serbia selama perang 1992-1995.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.