30 November 2012

KOMPAS.com: Dubes Palestina: Gaza Tanah Perjuangan yang Tak Pernah Padam

KOMPAS.com
News and Service // via fulltextrssfeed.com
Dubes Palestina: Gaza Tanah Perjuangan yang Tak Pernah Padam
Nov 30th 2012, 15:13

Dubes Palestina: Gaza Tanah Perjuangan yang Tak Pernah PadamAFP PHOTO / ABBAS MOMANIWarga palestina di Ramallah, Tepi Barat merayakan hasil voting Sidang Majelis Umum PBB, Kamis (29/11/2012) yang mengakui peningkatan status Palestina sebagai negara pemantau non anggota dari status sebelumnya sebagai entitas yang diwakili PLO.

JAKARTA, KOMPAS.com - Perjuangan warga Palestina akhirnya berbuah hasil. Pada Kamis (29/11/2012) malam, Majelis Umum Persatuan Bangsa-bangsa akhirnya mengakui Palestina sebagai negara pemantau nonanggota di PBB. Pengakuan ini menjadi titik awal Palestina untuk mendeklarasikan kedaulatannya.

Pengakuan PBB atas Palestina ini diakui Duta Besar Palestina untuk Indonesia HE Fariz Mehdawi menunjukkan perjuangan pejuang Palestina yang tewas dalam perlawanan dengan Israel tidak sia-sia. "Ini hari membahagiakan, peristiwa sejarah. Sudah terlalu banyak darah yang tumpah, dan meninggalnya para suhada. Kami berjuak sejak puluhan tahu, dan hasilnya tidak sia-sia," imbuh Mehdawi, Jumat (30/11/2012), dalam syukuran di kantor Fraksi PKS Gedung Kompleks Parlemen Senayan.

Mehdawi meyakini, kemenangan pasti akan berpihak pada keadilan. Meski telah berjuang sejak tahun 1965, Mehdawi yakin kesabaran dan perjuangan warga Palestina akan membuahkan hasil. Hingga kini sudah ratusan jiwa warga Palestina menjadi korban perseteruan Palestina dengan Israel, ratusan gedung-gedung di Gaza rusak luluh lantak diterjang rudal Israel.

"Kami tahu persis Palestina adalah tanah perjuangan, tanah yang diberkati oleh Allah, dia adalah kiblat umat Islam. Tempat para nabi-nabi karenanya sangat wajar umat beragama terus berupaya menjaga Palestina. Gaza adalah tanah perjuangan yang tak pernah padam," ucap Mehdawi berapi-api.

Perjuangan Palestina terbilang cukup gigih dalam mempertahankan wilayahnya. Palestina harus berhadapan dengan Israel yang memiliki teknologi militer tercanggih di dunia. Menurut Mehdawi, selama ini Palestina mendapatkan dukungan semangat, materil, hingga diplomasi dari negara-negara muslim di dunia termasuk Indonesia. Kemenangan Palestina ini, lanjut Mehdawi, tidak hanya menjadi kemenangan negara di kawasan Timur Tengah itu. Kemenangan Palestina adalah kemenangan bagi semua bangsa di dunia.

"Selama ini Israel tidak pernah menang karena yang berjuang tidak hanya Palestina tapi negara-negara sahabat kami yang selalu mendukung, termasuk Indonesia," katanya lagi.

Sidang Majelis Umum PBB di New York, Kamis (29/11/2012) waktu setempat, akhirnya mengakui peningkatan status Palestina sebagai negara pemantau nonanggota dari status sebelumnya sebagai entitas pemantau yang diwakili PLO. Berdasarkan hasil voting yang dilakukan, Palestina mendapat dukungan mayoritas, yakni 138 anggota majelis umum PBB. Sementara, hanya 9 anggota yang menolak dan sisanya 41 anggota abstain.

Dengan status negara pemantau nonanggota, Palestina bisa bergabung ke dalam organisasi-organisasi PBB serta terlibat dalam perjanjian-perjanjian internasional. Hal ini merupakan langkah maju bagi Palestina dalam upaya diplomasinya memperoleh kemerdekaan.

Namun, bagi Israel, meskipun status Palestina di PBB adalah negara pemantau nonanggota, itu tidak berarti pengakuan terhadap adanya negara Palestina. Israel malah menuding upaya Palestina akan membuat mandek dan berantakan peta jalan damai kedua belah pihak. Penolakan Israel atas resolusi tersebut didukung sekutunya, seperti Amerika Serikat dan Kanada.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.