30 Januari 2013

KOMPAS.com: Potensi Kalteng Belum Dimanfaatkan Maksimal

KOMPAS.com
News and Service // via fulltextrssfeed.com
Potensi Kalteng Belum Dimanfaatkan Maksimal
Jan 30th 2013, 13:22

Pariwisata

Potensi Kalteng Belum Dimanfaatkan Maksimal

Penulis : Dwi Bayu Radius | Rabu, 30 Januari 2013 | 20:09 WIB

Dibaca:

PALANGKARAYA, KOMPAS.com -  Kalimantan Tengah sebenarnya memiliki potensi pariwisata yang sangat besar. Namun, masih banyak lokasi wisata di provinsi itu yang belum diketahui wisatawan. Potensi itu perlu dimanfaatkan secara maksimal, melalui kerja sama berbagai pihak yang terkait.

Demikian persoalan yang mengemuka dalam diskusi dengan tema Kebudayaan dan Pariwisata Sebagai Kekayaan Kearifan Lokal Masyarakat Dayak di Kalteng yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalteng di Palangkaraya, Rabu (30/1/2013).

Kepala Kantor Perwakilan BI Kalteng, Muhammad Nur, menjelaskan, ia sudah mengunjungi beberapa kabupaten di Kalteng dan singgah di tempat-tempat wisata. Pekan lalu misalnya, ia datang ke Kabupaten Barito Timur untuk pergi ke Situs Budaya Lewu Hante dan hutan anggrek hitam.

Namun tempat-tempat itu belum diketahui secara luas. Sarana dan prasarana Situs Budaya Lewu Hante dan hutan anggrek pun perlu dibenahi. "Kalau mau tempat-tempat wisata itu lebih dikenal, tak bisa dikerjakan satu pihak. Pemerintah daerah, biro perjalanan, dan tokoh masyarakat harus bekerja sama," ujarnya.

Menurut Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia Kalteng, Berdodi Samuel, tempat-tempat wisata yang memiliki potensi tapi belum dikenal, perlu dibenahi sebelum dipromosikan. Jika tidak, turis yang datang dikhawatirkan justru kecewa dan menimbulkan kesan tak baik terhadap pariwisata Kalteng.

Tempat yang potensi dijadikan tujuan wisata, misalnya, Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling di Palangkaraya. Institut Teknologi Bandung (ITB) sudah selesai membuat cetak biru mengenai taman tersebut, setidaknya tujuh tahun lalu . Namun, hingga saat ini pengembangan Bukit Tangkiling belum juga direalisasik an.

Menurut pengelola usaha wisata susur sungai, Gamaliel Tumon, ia mengelola dua kapal wisata yakni Lasang Teras Garu dan Getek Tahasak Danum. "Jika menyusuri sungai saja, tak akan berkembang. Seharusnya desa-desa di sekitar sungai yang punya potensi dikunjungi dibenahi, agar lebih dikenal turis," tuturnya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.