CILACAP, KOMPAS.com -- Penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, memasuki puncak musim penghujan mulai meningkat. Selama Januari, penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti tersebut telah menyerang 32 warga, salah seorang di antaranya meninggal dunia.
Sekretaris Dinas Kesehatan Cilacap, Teguh Prastowo mengemukakan, rata-rata kasus DBD di wilayah tersebut pada 2012 sebanyak 17 kasus per bulan. Namun, pada Januari ini sudah tercatat sebanyak 32 kasus hingga pertengahan bulan. Artinya terjadi peningkatan jumlah penderita.
"Masyarakat harus waspada, apalagi penularan penyakit ini masih akan terus terjadi terutama selama musim hujan," ujarnya.
Berdasar data Dinkes Cilacap, tren kasus DBD dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada 2011 sebanyak 147 warga terserang DBD dan semua berhasil disembuhkan. Namun pada 2012 kasusnya meningkat drastis menjadi 215 warga. Dari jumlah tersebut dua orang dilaporkan meninggal dunia.
Menurut Teguh, wilayah yang menjadi daerah endemik terutama di permukiman padat penduduk yakni Kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap Tengah, dan Cilacap Utara. Pemukiman yang rapat cenderung lembab dan menyisakan banyak tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Selain itu, wilayah padat penduduk, tingkat kelembabannya cenderung lebih tinggi dibandingkan kawasan yang ruang terbukanya lebih banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.