Josephus Primus General Manager Manufacturing Skin Care Factory Unilever Indonesia Snowerdi Sumardi
Josephus Primus Pada awal Januari 2013, Unilever merilis sabun Lifebuoy Clini-Shield 10. Menurut General Manager Manufacturing Skin Care Factory Unilever Indonesia Snowerdi Sumardi, Rabu (30/1/2013), sabun mandi dan cuci tangan edisi paling baru ini mampu menghemat pemakaian air. Lantaran teknologi Activ Naturol Shield, formula baru ini pun memunyai kekuatan 10 kali lebih baik dalam perlindungan dari kuman.
KOMPAS.com - Dunia mengenal Indonesia lewat produk-produk yang diekspor ke luar negeri. "Makanya, meski ekspor kami terbilang masih kecil, ekspor menjadi penting untuk memperkenalkan Indonesia,"kata General Manager Manufacturing-Skin Care Factory Unilever Indonesia Snowerdi Sumardi di pabrik Cikarang, Kabupaten Bekasi, Rabu (30/1/2013).
Dalam catatannya, emiten berkode UNVR itu sudah mengekspor produknya ke 21 negara. Terbaru, ada enam negara lagi yang meminta produk asal pabrik Indonesia. "Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda di antara enam negara tadi,"katanya.
Khusus pabrik di Cikarang yang memfokuskan diri pada produk perawatan kulit dan deodoran, kapasitas terpasangnya mencapai 140.000 ton. Sampai kini, terang Snowerdi kapasitas terpakainya baru mencapai 70 persen. "Dari jumlah itu, kami baru mengekspor sekitar 20 persennya,"imbuh Snowerdi.
Lalu, lanjut Snowerdi, sampai sekarang, pabrik di lahan seluas 10 hektare memproduksi 513 jenis produk perawatan sebagaimana disebutkan di atas. "Produk-produk Unilever secara keseluruhan sudah dipakai masyarakat di sekitar 200 negara,"katanya.
Menyebut soal target penjualan, perusahaan penanaman modal asing yang berkiprah di Tanah Air sejak 1933 itu, membukukan total penjualan 2 miliar euro sampai dengan akhir 2012. Pencapaian ini menempatkan Unilever Indonesia di posisi enam dari seluruh penjualan Unilever dunia.
Kata Snowerdi kemudian, sampai dengan akhir 2013, pihaknya mematok target penjualan di posisi 3 miliar euro. "Pencapaian itu bisa menempatkan Unilever Indonesia di posisi keempat," tutur Snowerdi yang kini membawahkan sekitar 700 karyawan itu.

Unilever, perusahaan penanaman modal asing yang berkiprah di Tanah Air sejak 1933 itu, membukukan total penjualan 2 miliar euro sampai dengan akhir 2012.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.