29 Oktober 2012

KOMPAS.com: Harga BBM Bersubsidi Disarankan Naik Sekaligus

KOMPAS.com
News and Service // via fulltextrssfeed.com
Harga BBM Bersubsidi Disarankan Naik Sekaligus
Oct 29th 2012, 00:23

Harga BBM Bersubsidi Disarankan Naik Sekaligus

Senin, 29 Oktober 2012 | 07:26 WIB

Dibaca:

KOMPAS/PRIYOMBODO Konsumen mengisi bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di Jalan Hasyim Ashari, Jakarta, Rabu (29/8/2012). Pemerintah tetap memberlakukan sistem kuota dan terus menyempurnakannya guna mengerem konsumsi BBM bersubsidi. Adapun kuota BBM bersubsidi yang diajukan pemerintah untuk tahun 2013 sebanyak 46 juta kiloliter dengan asumsi harga BBM tidak mengalami kenaikkan.

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memang belum memiliki rencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Namun, bila ingin menaikkan harga, para ekonom menyarankan kenaikan harga dilakukan sekaligus dan bukan bertahap.

Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti beralasan, kenaikan harga BBM subsidi secara bertahap akan menimbulkan ekspetasi inflasi yang liar. Sementara bila dilakukan sekaligus, dia memperkirakan gejolak inflasi hanya berlaku dalam jangka pendek saja. "Tapi ke depannya fundamental keuangan negara akan lebih baik," kata Destry, Sabtu (27/10/2012).

Menurut hitung-hitungan Destry, kenaikan harga BBM subsidi sebesar 10 persen akan menyumbang inflasi di kisaran 0,7 persen - 0,9 persen. Sedangkan, kenaikan harga BBM subsidi sebesa 30 persen akan mendorong inflasi naik sebesar 2,1 persen - 2,7 persen.

Destry menyarankan pemerintah menaikkan harga BBM subsidi minimum sebesar 30 persen. Menurutnya, kenaikan harga BBM susidi yang paling ideal adalah 50 persen. Toh, menurutnya, berapa pun kenaikan harga BBM subsidi tetap akan menimbulkan gejolak sosial seperti aksi demonstrasi.

Yang paling penting, Destry bilang, pemerintah dapat memberikan justifikasi dan pendekatan masyarakat dengan tepat perihal kenaikan harga BBM subsidi.

Hal yang sama diucapkan ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih. Menuruntya, pemerintah sebaiknya menaikkan harga BBM subsidi langsung sekaligus misalnya Rp 1.500 ketimbang secara bertahap Rp 500. Dengan kenaikan sekaligus, Lana memperkirakan, proses penyesuaian harga akan lebih cepat. (Oginawa R Prayogo/Kontan)

Ikuti liputan khusus Cerdas Berasuransi

Sumber :

KONTAN

Editor :

Erlangga Djumena

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.