30 Oktober 2012

KOMPAS.com: Menag: Pelayanan Haji Lebih Baik

KOMPAS.com
News and Service // via fulltextrssfeed.com
Menag: Pelayanan Haji Lebih Baik
Oct 30th 2012, 02:33

KOMPAS/AGUS MULYADIIlustrasi: Jemaah haji berkerumun di sekitar Ka'bah, pada musim haji tahun 2010.

MEKKAH, KOMPAS.com - Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan secara umum pelayanan haji tahun  ini lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Untuk sementara, hingga hari ini seusai pelaksanaan wukuf  di Arafah, lalu mabit di Mina, dapat saya katakan pelaksanaan haji tahun ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya," kata Suryadharma di Makkah, Selasa.

Menteri Agama (Menag) yang didampingi Naib Amirulhajj KH Hasyim Muzadi, Dubes RI untuk Saudi Gatot Abdullah Mansur, Dirjen Penyelengaraan Haji dan Umrah Kemenag Anggito Abimanyu, Sekjen Kemenag Bahrul Hayat, anggota Amrilhajj dan undangan lainnya, mengatakan, menggerakkan 211.000 orang tidaklah mudah.

Diingatkannya, tidaklah mudah mengatur 211.000 anggota jamaah masuk ke Arab Saudi dalam 38 hari, lalu masuk ke Tanah Suci. "Semua tidak ada yang tertinggal atau telantar. Semua masuk ke pemondokan dan hotel. ini bukan peristiwa sederhana," katanya.

Ia juga menyatakan, bagaimana pada 24 Oktober 2012 sejumlah seluruh jamaah Indonesia plus 3,6 juta anggota jamaah dunia masuk ke Arafah. "Tidak ada satupun yang tertinggal. Ini bukan masalah mudah," tambahnya.

Berkaitan dengan itu, Menag berterimakasih pada seluruh petugas haji Indonesia yang sudah melayani dengan baik.

Dia melihat, fenomena jemaah haji Indonesia yang saat tiba di Jeddah, minat untuk ibadah luar biasa. Saat masuk ke Masjidil Harram semakin bergairah untuk beribadah, setelah melihat kemewahan masjid dan Ka'bah.

"Masalahnya, mereka di Tanah Air melihat ka'bah di bendera (parpol) saja," kata Menteri yang disambut senyum hadirin.

Dampak dari semangat beribadah itu, sebagian dari mereka mengalami kelelahan, sebagian lagi dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia. "Mereka yang bergairah di awal, saat puncak haji (wukuf di Arafah dan melempar jumrah serta Mabit di Mina) kesehatannya drop," kata Menteri.

Meski demikian, dari sudut angka kematian, jemaah yang wafat hingga saat ini 162 orang. Angka itu lebih kecil jika dibandingkan tahun lalu yang mencapai 188 pada jangka waktu yang sama. Sementara jumlah yang dirawat saat ini 388 di BPHI dan Rumah Sakit Arab Saudi.

Ia menyatakan, pemerintah berupaya keras agar semua jemaah bisa berhaji dalam kondisi apapun. Bagi jemaah yang sakit maka disafariwukufkan dengan menggunakan ambulans dan bus coaster (tiga perempat), dan jika meninggal maka akan dibadalkan (digantikan).

Kegiatan yang menonjol tahun ini adalah kunjungan dokter ke pemondokan. Jemaah biasanya malas ke balai kesehatan. Melalui kunjungan dokter, mereka tergerak untuk memeriksa kesehatannya.

"Semoga sampai akhir pemulangan nanti kami harapkan angka kematian bisa lebih kecil dari pada tahun lalu, meskipun usia tidak ada yang tau bila tiba waktunya," kata Menteri yang juga Ketua Umum PPP itu.

Menag lalu mencontohkan, seorang jemaah dari Medan berusia 90 tahun, berhaji didampingi cucunya berusia 50 tahun. "Cucunya meninggal, sementara dia masih sehat hingga saat ini. Itulah rahasia Tuhan tentang usia," katanya

Sumber: Antara

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.