KENDARI, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa puluhan pemuda yang tergabung dalam Front Rakyat Sultra Bersatu (Forsub) di Gedung DPRD setempat, Senin (29/10/2012) berlangsung ricuh. Kericuhan terjadi ketika puluhan pemuda, terlibat aksi dorong dengan puluhan personil polisi yang membuat barikade di pintu masuk gedung.
Para pengunjuk rasa berniat untuk menemui Ketua DPRD Sultra, LM. Rusman Emba guna menyampaikan tuntutannya dalam rangka peringatan Sumpah Pemuda. Para pendemo lantas memeriksa tiga ruangan pimpinan DPRD Sultra setelah polisi dan staf sekretariat dewan mengizinkan mereka masuk ke gedung wakil rakyat.
Namun massa Forsub kecewa, sebab tak satupun pimpinan dan anggota DPRD Sultra berada di gedung dewan. Massa akhirnya berorasi di depan ruangan pimpinan DPRD Sultra.
Koordinator lapangan, Badarudin menyatakan pemuda tidak bisa mengacuhkan keadaan dan mengabaikan jeritan rakyat . "Untuk itu pemerintah harus hentikan imperialisme, nasionalisasi semua aset-aset strategis yang dikuasai asing, Cabut Undang-Undang Pendidikan Tinggi," tegasnya dalam orasi.
Massa Forsub kemudian berjalan kaki meninggalkan Gedung DPRD Sultra. Mereka mendirikan tenda di parkiran eks MTQ, Jalan Abdullah Silondae Kendari.
Editor :
Glori K. Wadrianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.