01 Februari 2013

KOMPAS.com: Budayawan: "Tutuhiya" Bukan Budaya Negatif

KOMPAS.com
News and Service // via fulltextrssfeed.com
Budayawan: "Tutuhiya" Bukan Budaya Negatif
Jan 31st 2013, 17:36

Budayawan: "Tutuhiya" Bukan Budaya Negatif

Jumat, 1 Februari 2013 | 00:05 WIB

Dibaca:

GORONTALO, KOMPAS.com--Budayawan yang juga pendiri Desa Religius Bubohu, Yosef Tahir Makruf, mengatakan, kata "Tutuhiya" atau pengertian umum bahasa Gorontalo "saling menjatuhkan" bukanlah budaya negatif seperti dikenal banyak warga.

"Budaya tutuhiya yang dikenal dengan kebiasaan saling menjatuhkan, akan membuat sesama orang Gorontalo untuk menyingkirkan keegoan masing masing," kata Makruf, Kamis.

Apalagi sebagian besar masyarakat Gorontalo merupakan keturunan kerajaan, upaya untuk mempertahankan tutuhiya menjadi penting.

Sehingga tidak perlu heran jika kemudian masyarakat Gorontalo memiliki ego yang cukup tinggi.

Sebelumnya, kata tutuhiya sering disamakan dengan kata negatif di kalangan politisi atau kegiatan-kegiatan politik di daerah.

"Dengan budaya tutuhiya maka akan ada banyak hal yang bisa dinetralisir," kata Yosef.

Sehingga kecenderungan untuk menolak jadi pemimpin pun akan semakin tinggi, agar tidak dijatuhkan oleh kawannya sendiri.

"Dengan budaya tutuhiya maka banyak orang akan menghindar untuk maju sebagai pemimpin," ujar Yosef.

Menurut dia, pemikiran budaya tutuhiya merupakan hal yang negatif merupakan kekeliruan bagi para pemikirnya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.