JAKARTA, KOMPAS.com - Identitas jasad bocah yang ditemukan di selokan tidak jauh dari Jembatan Semanggi pada Senin (18/2/2013) sekitar pukul 16.30 WIB hampir terungkap. Mayat yang saat pertama kali ditemukan sudah dalam kondisi 12-15 jam pasca kematiannya tersebut untuk sementara diketahui bernama Syahrul, seorang pelajar SD yang beralamat di Penjaringan, Jakarta Utara.
Menurut Kanit Reskrim Polsektro Kebayoran Baru Kompol Andre Librian, identitas jasad untuk sementara diketahui setelah ada sebuah keluarga yang mengenali ciri-ciri fisik yang ada pada tubuh korban. "Ibu, om serta nenek mengakui itu dia. Ada tanda yag dimiliki dan diakui dari keluarga," kata Andre saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/2/2013).
Pihak keluarga yang sementara mengakui itu Syahrul mengatakan, jika yang bersangkutan menghilang dari rumah sejak Sabtu (16/2/2013) sore. Namun, pihak kepolisian tidak mau gegabah langsung menetapkan identitas bocah tersebut hanya berdasarkan pengakuan keluarga. Untuk itu, polisi tetap melakukan otopsi dan tes DNA terhadap jenazah bocah tersebut.
"Langkah scientific identification tetap dilakukan karena jangan sampai kepolisian memberikan jenazah ke keluarga yang salah," kata Andre.
Polisi telah memastikan bahwa jenazah bocah laki-laki yang ditemukan di selokan air yang terletak di antara jembatan Semanggi dan Halte Busway Polda tersebut merupakan korban pembunuhan. "Dari kondisi kemungkinan mati akibat kekurangan oksigen dengan tidak wajar. Selain itu ada ditemukan luka pada bibir bagian dalam," kata Kapolsektro Kebayoran Baru AKBP Adex Yudiswan, Selasa (19/2/2013) di Mapolrestro Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Namun sampai saat ini, polisi belum dapat memastikan lebih lanjut mengenai pelaku dan tempat terjadinya pembunuhan karena masih dilakukan proses penyelidikan.
Editor :
Hertanto Soebijoto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.