BANDUNG, KOMPAS.com - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Jabar PT Tirta Gemah Ripah (TGR) menargetkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Cirompang, Kabupaten Garut. Beroperasinya secara komersial ditargetkan pada November tahun ini juga dan pembelinya adalah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) selama 15 tahun.
Direktur Utama PT TGR Johan Romadhon, di Kantor PT Jasa Sarana, Jalan Tubagus Ismail Kota Bandung menjelaskan, pembelian listrik oleh PLN ini rencananya akan melalui skema take and pay sampai dengan akhir periode 15 tahun," kata Johan sebagaimana dikutip dalam siaran pers Humas Pemprov Jabar, Kamis (28/2/2013) pagi.
Menurut Direktur Utama PT Jasa Sarana Soko Sandi Buwono, PT TGR anak perusahaan BUMD Jabar PT Jasa Sarana, menggandeng Bank CIMB Niaga untuk pembangunan PLTMH. Pembiayaan proyek tersebut sebesar Rp 100 miliar, yang akad kreditnya berlangsung di Graha Niaga, Jakarta, hari ini juga.
Menurut Johan, dari pinjaman Rp 100 miliar tersebut, Rp 95 miliar merupakan investasi dan Rp 5 miliar modal kerja.
Proyek PLTMH Cirompang ini bergulir melalui pola Built, Own, and Operate (BOO) yang dirancang dengan daya terpasang sebesar 8 Megawatt. Rencananya, pasca beroperasi, PT PLN akan membeli produksi listrik PLTMH Cirompang dengan tarif Rp 656 per Kilowatt Hour (KwH).
"Kalau kesepakatan dengan PT PLN berlangsung lancar, kami akan memperoleh revenue yang besar. Nilainya sekitar Rp 34 miliar per tahun. Perkiraannya, keuntungannya sekita Rp 8 miliar sampai Rp 10 miliar per tahun," bebernya.
PLTMH Cirompang berada di aliran Sungai Cirompang di Garut selatan akan dioperasikan secara komersial dan terkoneksi ke jaringan listrik PLN. Johan menyebutkan, PLTMH Cirompang mulai dibangun tahun 2011 itu, akan menghasilkan listrik sebesar 8 Megawatt (MW) yang dihasilkan dari 4 pembangkit di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.