28 Februari 2013

KOMPAS.com: Pertamina Akan Beberkan Pembelian Blok Mahakam

KOMPAS.com
News and Service // via fulltextrssfeed.com
Pertamina Akan Beberkan Pembelian Blok Mahakam
Feb 28th 2013, 08:49

Pertamina Akan Beberkan Pembelian Blok Mahakam

Penulis : Didik Purwanto | Kamis, 28 Februari 2013 | 15:01 WIB

Dibaca:

KOMPAS/ALIF ICHWAN Usai acara penandatanganan kontrak Penjualan Gas Blok Mahakam di kantor SKK Migas, Jakarta, Senin (25/2/2013), dari kiri ke kanan Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo, Senior Manager Marketing Gas dan Minyak Bumi Inpex Corporation Hiroshi Kato, Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usahan Hulu Minyak dan Gas Bumi Rudi Rubiandini dan Presiden Direktur Total E&P Indonesia Elisabeth Proust berbincang dan bersama mengenggam tangan tanda kesepakatan berhasil. Selanjutnya Bank Negara Indonesia (BNI) ditunjuk sebagai trustee and paying agent untuk kontrak penjualan gas alam cair dan elpiji di Blok Mahakam dengan nilai estimasi hasil penjualan gas itu sekitar 18 miliar dolar untuk masa 10 tahun.

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Persero akan membeberkan mengenai pembelian saham di Blok Mahakam. Namun soal angka, Pertamina masih bungkam.

"Saya tidak mau bicara angka, kenapa harus sekian, kenapa harus sekian. Apapun angka yang keluar nantinya akan menjadi tantangan baru bagi kita. Kita akan buka-bukaan angka pembelian saham blok Mahakam sebulan lagi," kata Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan di acara Indonesia Summit Economist Confererence di Hotel ShangriLa Jakarta, Kamis (28/2/2013).

Saat ini, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang bekerja di Blok Mahakam yaitu TOTAL yang berpartner dengan INPEX dengan komposisi 50 persen-50 persen, telah menginvestasikan setidaknya 27 miliar dolar AS atau sekitar Rp 250 triliun.

Sejak masa eksplorasi dan pengembangannya telah memberikan penerimaan negara sebesar 83 miliar dollar AS atau sekitar Rp 750 triliun.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menginginkan agar PT Pertamina Persero bisa mengambil alih saham di Blok Mahakam. Keinginannya bisa mengambil sekitar 40 persen.

"Kalau Pertamina mampu dan punya uangnya, kita minta dia ambil 40 persen saja sudah bagus. Tapi kalau bisa 51 persen, itu lebih bagus lagi," kata Jero selepas mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin (18/2/2013).

Jero menegaskan langkah tersebut untuk membuktikan bahwa blok migas tersebut harus direbut oleh Indonesia. Hal ini akan menunjukkan rasa nasionalisme bangsa sebagai pemilik salah satu blok migas terbesar di Indonesia tersebut. Sebab, kontrak bagi hasil blok Mahakam ditandatangani tahun 1967, kemudian diperpanjang pada tahun 1997 untuk jangka waktu 20 tahun sampai 2017.

Kegiatan eksplorasi yang dilakukan pada tahun 1967 menemukan cadangan minyak dan gas bumi di Blok Mahakam pada 1972 dalam jumlah yang cukup besar.

Cadangan (gabungan cadangan terbukti dan cadangan potensial atau dikenal dengan istilah 2P) awal yang ditemukan saat itu sebesar 1,68 miliar barel minyak dan gas bumi sebesar 21,2 triliun kaki kubik (TCF). "Tapi soal angka pastinya, ini masih dirundingkan dengan pemerintah dan Pertamina sendiri. Tapi yang pasti, kita akan utamakan nasionalisme kita," tambahnya.

Terkait permintaan Jero untuk mengambil blok migas tersebut yang cukup besar, Jero ingin agar Pertamina bisa menggandeng pihak pemerintah daerah hingga swasta untuk bisa mengakuisisi saham Blok Mahakam tersebut.

Editor :

Erlangga Djumena

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.