JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah kembali diuji kekuatannya pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (24/5/2013). Rupiah masih dalam tekanan eksternal seiring pelemahan mata uang yen. Nilai tukar rupiah terus melemah, ditutup di Rp 9.783 per dollar AS pada perdagangan kemarin.
Sedangkan yen kembali menguat ke 101,96 per dollar AS karena ketidakyakinan investor terhadap realisasi stimulus Bank of Japan. Ketidakyakinan tersebut juga direspon negatif di pasar saham Asia termasuk bursa Indonesia (IHSG). IHSG merosot 1,66 persen menjadi level 5.121,4.
Sentimen negatif juga menglobal. Pasar AS dan Eropa juga ditutup kompak turun. Dow indeks turun 0,08 persen menjadi 15.294,5 dan imbal hasil Treasury bond 10 tahun turun menembus 2,016 persen (0,024).
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih menyatakan, perdagangan di pasar Asia hari ini kemungkinan masih terkoreksi walaupun indeks future-nya tercatat variatif. Begitupun untuk rupiah, berpotensi melemah menembus Rp 9.800 per dollar AS. "Tetapi kemungkinan bisa dijaga di kisaran antara Rp 9.770-9.780 per dollar AS," kata Lana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.