27 Mei 2013

KOMPAS.com: Warga Paris Unjuk Rasa Anti-pernikahan Gay

KOMPAS.com
News and Service // via fulltextrssfeed.com
Warga Paris Unjuk Rasa Anti-pernikahan Gay
May 27th 2013, 02:31

EROPA

Warga Paris Unjuk Rasa Anti-pernikahan Gay

Senin, 27 Mei 2013 | 09:16 WIB

Dibaca:

Warga Paris Unjuk Rasa Anti-pernikahan GayERIC FEFERBERG / AFP Polisi anti-huru hara Perancis dengan para penentang pernikahan gay di Paris, Minggu (26/5/2013). Puluhan ribu warga Perancis memadati jalanan Paris untuk menentang pengesahan undang-undang pernikahan gay.

PARIS, KOMPAS.com - Puluhan ribu orang melakukan aksi unjuk rasa di Paris, Prancis, menolak kebijakan baru yang melegalkan pernikahan sesama jenis.

Kepolisian setempat memperkirakan hingga 150.000 orang berpartisipasi dalam aksi di pusat kota itu, namun koordinator aksi mengatakan jumlahnya dapat mencapai satu juta orang.

Unjuk rasa yang berlangsung Minggu (26/5/2013), berakhir dengan bentrokan antara aktivis sayap kanan dengan polisi anti huru-hara. Pihak berwenang mengatakan hampir 100 orang ditangkap.

Pada Sabtu (25/5), sebanyak 50 orang ditahan karena memblokir Champ-Elysees.

RUU pernikahan sesama jenis, yang juga melegalkan pasangan gay mengadopsi anak, ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Francois Hollande pekan lalu, setelah diperdebatkan secara sengit beberapa bulan lalu. 

Berbeda

Warga Prancis memiliki pendapat yang berbeda dalam memandang isu tersebut. Pada Selasa, seorang sejarawan sayap kanan bunuh diri di Notre Dame, meninggalkan pesan anti-pernikahan sesama jenis.

Salah satu anggota palemen dari partai UMP, Jacques Myard, mengatakan ada "kesenjangan yang besar antara pemerintah ini dan warga" atas masalah pernikahan.

"Ini adalah sesuatu yang kita tidak dapat menerima karena nasib anak-anak," katanya.

"Orang-orang ini bertindak seperti ingin 'Tuhan', karena mereka ingin menikah, tetapi tentu tidak akan berhenti pada tahap ini. Kemudian mereka akan mengadopsi, dan kemudian masyarakat kita akan memiliki anak dalam keluarga di mana tidak ada ayah atau ibu."

Aksi protes macam ini bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, akhir tahun lalu, puluhan ribu orang juga melakukan aksi unjuk rasa menentang rencana pengesahan aturan tersebut.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.