25 Mei 2013

KOMPAS.com: Basuki "Ngrasa" Ada Politisasi Interpelasi KJS

KOMPAS.com
News and Service // via fulltextrssfeed.com
Basuki "Ngrasa" Ada Politisasi Interpelasi KJS
May 25th 2013, 00:08

Basuki "Ngrasa" Ada Politisasi Interpelasi KJS

Penulis : Kurnia Sari Aziza | Sabtu, 25 Mei 2013 | 06:27 WIB

Dibaca:

Basuki "Ngrasa" Ada Politisasi Interpelasi KJSKompas.com/Kurnia Sari Aziza Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menunjukkan Kartu Jakarta Sehat (KJS).

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menuding program Kartu Jakarta Sehat (KJS) telah dipolitisasi para anggota DPRD DKI Jakarta. Hal ini disampaikannya terkait pengajuan hak interpelasi kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, denagn anggapan pelayanan jaminan kesehatan DKI Jakarta yang semakin mundur.

"Kayaknya iya ya (dipolitisasi). Soalnya belum dua bulan saja sudah ribut. Kayaknya mereka sudah nungguin kapan nih, kan sudah ada dua rumah sakit yang menyatakan mundur, kayaknya langsung hajar, iya kan?" kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Jumat (24/5/2013) malam. Tapi dia mengatakan pihak eksekutif harus menerima hak tanya para anggota dewan tersebut.

Basuki pun lalu bercerita kalau salah satu temannya, yang merupakan anggota DPRD DKI yang berasal dari Partai Demokrat ikut tanda tangan mengajukan hak interpelasi hanya sekadar mengikuti teman-temannya yang sudah lebih dahulu membubuhkan tanda tangan. "Saya tanya kenapa kamu ikut tandatangan? Dia jawab, karena ada yang tandatangan, ya kita ikut tanda tangan saja. Begitu jawabnya, jadi ya enggak apa-apa. Tidak interpelasi saja, tanya-tanya melulu, kenapa mesti takut sih. Yang ditanya kan Pak Gubernur bukan saya. Hehehe," kata Basuki.

Wacana pengajuan hak interpelasi muncul dalam rapat dengar pendapat antara DPRD DKI Jakarta dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan instansi terkait, Kamis (23/5/2013). Rapat itu membahas masalah pelaksanaan KJS.

Salah satu topik pembahasan rapat tersebut adalah 16 rumah sakit yang dikabarkan keberatan melanjutkan keikutsertaan di program KJS. Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Ashraf Ali, mengatakan bahwa sudah ada 30 anggota DPRD yang menandatangani rencana menggulirkan hak interpelasi untuk meminta penjelasan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terkait masalah tersebut.

Editor :

Palupi Annisa Auliani

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.