BAGHDAD, KOMPAS.com - Setidaknya 66 orang tewas dalam serangkaian bom mobil yang menargetkan daerah permukiman Syiah di ibukota Irak, Baghdad, Senin (27/5/2013) waktu setempat. Polisi mengatakan ratusan korban lain terluka akibat serangan yang melibatkan tak kurang dari selusin ledakan ini.
Banyak korban berjatuhan karena serangan menghantam daerah sibuk di areal perbelanjaan dan pasar kota. Serangan bersenjata terus meningkat seiring peningkatan suhu politik dan konflik sektarian di Irak. Dikhawatirkan situasi di Irak akan kembali berulang seperti pada 2006 dan 2007, yang menewaskan ribuan orang di tengah konflik horisontal negara itu.
Serangan Senin kemarin antara lain menerjang daerah komersial yang sibuk di Sadoun, sebuah jalan di pusat kota Baghdad. Saksi mata serangan, Zein al-Abidin mengatakan seorang anak berumur sekitar 4 tahun adalah salah satu korban tewas. "Kejahatan apa yang dilakukan orang-orang tak besalah ini (para korban, red)?" tanya dia.
Ledakan ganda juga terjadi di Habibiya, di tepi kawasan permukiman Syiah di Kota Sadr, menewaskan 12 orang. "Pengawal di sini, dan mobil meledak di sini," teriak Fadhel Hanoun, seorang saksi mata pada kantor berita AFP.
Serangan di Kota Sadr menyasar sebuah dealer mobil bekas, tak hanya menewaskan orang tetapi sekaligus memusnahkan "tabungan" banyak orang berupa mobil bekas yang mereka harapkan bisa terjual. "Bagaimana kita bisa memahami hal ini? Ini adalah sebuah negara yang gagal," seru Fadhel.
Serangan lain menyasar al-Maalif, dengan 6 orang korban tewas. Lalu, ledakan bom dilaporkan pula terjadi di area timur New Baghdad, Sabi al-Boor, Shaab, Hurriya, Bayaa, Sadria, Jisr Diyala, Baladiyat dan Madain, sekitar 20 kilometer selatan dari pusat kota.
Belum ada klaim
Sejauh ini belum ada satu pun kelompok yang menyatakan bertanggungjawab atas serangkaian serangan bom itu. Ketegangan antara mayoritas Syiah dan minoritas Sunni meningkat setahun terakhir. Kelompok Sunni menuduh Pemerintah Perdana Menteri Nouri Maliki berlaku diskriminatif terhadap mereka, tetapi sudah dibantah. Maliki berjanji membuat perubahan strategi keamanan Irak, seraya menyatakan kelompok militan tak akan bisa membawa negara ini kembali ke konflik sektarian.
Serangkaian bom Senin kemarin terjadi sepekan setelah serangkaian bom lain menewaskan 70 orang di negeri itu. Ledakan pekan lalu disebut sebagai salah satu hari terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Baghdad tetap menjadi kota yang terus-menerus mendapat serangan terparah, dengan pemboman menyasar stasiun dan pasar di daerah Syiah.
PBB menyatakan sepanjang April 2013, 700 orang tewas di Irak akibat serangkaian ledakan di seantero negeri. Angka ini disebut sebagai yang korban bulanan tertinggi dalam lima tahun terakhir. Sementara sepanjang Mei 2013, sudah jatuh tak kurang dari 450 korban jiwa.
Editor :
Palupi Annisa Auliani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.