25 Mei 2013

KOMPAS.com: Basuki: Dulu Berapa Orang Meninggal Karena Menunggu SKTM

KOMPAS.com
News and Service // via fulltextrssfeed.com
Basuki: Dulu Berapa Orang Meninggal Karena Menunggu SKTM
May 25th 2013, 00:08

Basuki: Dulu Berapa Orang Meninggal Karena Menunggu SKTM?

Penulis : Kurnia Sari Aziza | Sabtu, 25 Mei 2013 | 06:38 WIB

Dibaca:

Basuki: Dulu Berapa Orang Meninggal Karena Menunggu SKTM?Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan Pemprov DKI Jakarta akan terus melanjutkan program jaminan kesehatan melalui Kartu Jakarta Sehat (KJS). Menurut dia, melalui KJS warga tidak mampu akan lebih mudah mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus melalui rumitnya birokrasi.

"Ya, dulu yang mati berapa orang gara-gara menunggu SKTM (Surat Keterangan Tanda Miskin)? Sekarang ada lagi enggak orang mati gara-gara menunggu SKTM? Kan sudah enggak ada lagi," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Jumat (25/5/2013). Dia mengklaim sistem KJS yang ada saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan jaminan kesehatan sebelumnya, Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Miskin (JPK-Gakin).

Basuki pun menyindir DPRD DKI Jakarta yang mengajukan penggunaan hak interpelasi untuk KJS yang baru berjalan dua bulan. "Wong KJS belum lama, dan belum ada dua bulan INA CBGs (Indonesia Case Based Groups) masih uji coba sudah pada ribut-ribut, pakai ada interpelasi," kecam dia.

Melalui KJS, Pemprov DKI akan melihat seberapa banyak warga kaya yang mau berobat ke puskesmas dan mau dirujuk ke rumah sakit (RS) kelas III. Basuki meyakini semakin hari jumlah pasien KJS semakin menurun. Pasalnya, DKI telah menempatkan dokter-dokter spesialis dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di setiap puskesmas dan sedang mengupayakan pasien dapat dirawat inap di puskesmas kecamatan. "Ini sekarang kita ada program kompetensi dokter. Makanya gaji-gaji dokter honorer atau non-PNS mau kami naikkan, kami sudah siapkan drafnya," kata Basuki.

Program Kartu Jakarta Sehat diluncurkan pada 10 November 2012. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan 88 rumah sakit di Jakarta akan melayani pasien pemilik KJS. Meski demikian, belum semua kecamatan mendapatkan KJS.

Jokowi memprioritaskan pada daerah yang dinilai lebih membutuhkan. Setelah 3.000 KJS dibagikan pada periode pertama, pembagian KJS periode kedua direncanakan digelar pekan depan. Untuk periode kedua, 1,7 juta KJS akan dibagikan dengan penyerahan secara simbolik. Jokowi akan membagikan KJS "periode kedua" di Puskesmas Koja di Jakarta Utara, Puskesmas Pasar Rebo di Jakarta Timur, dan Puskesmas Kalideres di Jakarta Barat.

Editor :

Palupi Annisa Auliani

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.