JAKARTA, KOMPAS.com -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menilai pariwisata sebagai salah satu motor penggerak perekonomian daerah. Untuk itu pemerintah provinsi ini menggelar promosi pariwisata selama dua hari, 1-2 Desember 2012 di Jakarta.
Acara ini diramaikan pameran dan demonstrasi pembuatan produk industri gerabah dan anyaman, kemudian membuat masakan kuliner khas Lombok, ayam taliwang.
Acara bertajuk "Lombok-Sumbawa Tourism & Travel Fair", kata panitia penyelenggara, Edo Haedin, digelar di Mall Kota Kasablanca. Antara lain diisi dengan jual-beli produk wisata antarpelaku pariwisata yang diikuti 16 perusahaan biro perjalanan dan delapan hotel asal NTB, dengan pelaku pariwisata dari DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Promosi dan pameran ini dipagelarkan pula kesenian dari tiga etnis di NTB, seperti etnis Sasak, Lombok, Samawa (Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat), dan Mbojo (Bima dan Dompu).
Pameran akan dibuka Gubernur NTB Zainul Majdi, dan dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari E Pangestu.
Dalam demonstrasi menenun itu, dilakukan para perajin sentra industri tenun Desa Sukarara, Lombok Tengah, yang selama ini dikenal sebagai produk songket, dengan salah produk yang dikenal luas adalah motif subahnale. Para perajin asal Desa Banyumulek, Lombok Barat, juga menunjukkan mengolah tanah liat menjadi produk yang memiliki estetika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.