
KOMPAS/GREGORIUS MAGNUS FINESSO
Warga melintas di areal pertanian yang berdekatan dengan Kawah Timbang, Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (26/3/2013). Tampak di kejauhan, aliran uap air yang terjebak di antara gas karbondioksida (CO2) mengalir dari Kawah Timbang. Aliran gas beracun menuju ke arah selatan menuju lembah Kali Sat hingga sejauh 350 meter dari kawah. Warga dilarang beraktivitas di dalam zona bahaya yang ditetapkan 500 meter dari kawah.
TERKAIT:
JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa vulkanik dangkal terus mengguncang Gunung Dieng, Jawa Tengah, yang saat ini berstatus siaga. Banyaknya gempa vulkanik dangkal ini menandakan magma semakin dekat ke permukaan.

Banyaknya gempa vulkanik lokal atau dangkal ini, menandai semakin dekatnya aliran magma ke permukaan. Dikhawatirkan Dieng bisa meletus.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono, Minggu (31/3/2013), mengatakan, pada pukul.00.00-08.09 WIB, telah terjadi 20 kali gempa vulkanik dangkal dan satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo maksimal 110 mm.
"Beberapa gempa tersebut di antaranya terasa di Desa Sumberejo, Desa Pekasiran, Desa Batur, Desa Wanapriya, Desa Pasurenan, dan Kali Putih, dengan skala MMI I-II," katanya.
Tim PVMBG, menurut Surono, kemudian mengonfirmasi fenomena gempa itu ke seismograf di Gunung Slamet dan Gunung Sundoro. Di dua gunung itu tidak terekam adanya gempa tersebut. "Artinya ini gempa lokal di sekitar Kawah Timbang, Dieng," katanya.
Banyaknya gempa vulkanik lokal atau dangkal ini, menandai semakin dekatnya aliran magma ke permukaan. Dikhawatirkan Dieng bisa meletus.
Menanggapi situasi itu, menurut Surono, Tim Tanggap Darurat Gunung Dieng telah dibagi dua, satu tim di lapangan berkordinasi dengan masyarakat dan tim lainnya memantau secara menerus di Pos Gunung Dieng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.